Pemilihan umum telah memanggil kita
Seluruh rakyat menyambut gembira
Hak demokrasi….
Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya….
Potongan bait di atas merupakan salah satu lagu yang cukup ngetop di era Orde Baru. Meski sistemnya sudah ’jauh’ beda, tujuan pemilu sama, memilih wakil rakyat yang bakal duduk di badan legislatif (DPR). Jika pada era yang lalu, rakyat ibarat memilih ”Kucing dalam Karung” sekarang rakyat dimanjakan dengan berbagai pilihan yang tersedia. Artinya, calon anggota legislatif sekarang jor-joran memperkenalkan diri agar dapat dipercaya dan dipilih rakyat.
Nah, agar mendapat simpati rakyat tentunya caleg harus tampil sesempurna mungkin. Salah satunya adalah menampilkan wajah dan bentuk atau postur badan melalui berbagai iklan. Lihatlah di sepanjang jalan protokol sampai gang-gang sempit di seantero republik ini. Berikut ini bliwayan coba ’menebak’ karakteristik caleg 2009 berdasarkan pose nya:
Tangan dikepalkan
Pada pose ini, ia ingin menunjukkan bahwa hadapilah hidup ini dengan penuh semangat, jangan mudah menyerah, kapan perlu gunakan kekuatan otot (fisik) untuk mencapai tujuan. Asal jangan ’nakutin’ rakyatnya dengan kekuatan tinjunya aza…
Tersenyum
Hadapilah hidup ini dengan tersenyum, gunakan akal dan pikiran sehat dalam mencapai tujuan. Bersikaplah ramah dengan semua dan selalu tersenyum, termasuk senyum dengan pohon, rumah, burung-burung, pokokke semuanya. Asal jangan senyum di atas tangisan orang lain aza…
Termenung
Pose ini mengandung banyak makna. Saking banyaknya makna, bliwayan sampai bingung nih, termenung juga mikirin apa yah maknanya….??? Sedih ’kali yah, mau ngapain nanti kalo terpilih. Asal jangan termenung karena nyesal telah ngeluarin banyak u*ng tux ikut pemilu, gimana kalo ga terpilih ya….
Menunduk
Dalam tulisan ini, menunduk beda dengan termenung. Termenung belum tentu menunduk, menunduk belum tentu termenung. Ah gimana sih… Menunduk juga banyak maknanya. Sedih ’kali lihat kondisi bangsa ini dengan berbagai ma-Salah. Sedih mikirin rakyat yang telah salah milih…. Asal jangan menunduk karena takut telah melakukan banyak kesalahan masa lalu….
Berjanggut, berkumis (Brewokan ’kali)
Ingin menampilkan kesan, ini loh saya, orangnya berwibawa, banyak pengalaman, hebat, bijaksana, bijaksini, bijaksitu…. pijaksana, pijaksini…. Asal jangan berjanggut dan berkumis karena ga punya u*ng tux beli pisau cukur, jadinya tambah panjang tuh janggut….
Pilihan ada ditangan Anda. Anda yang lebih tahu kelebihan dan kekurangan para caleg. Jangan sampai salah pilih. Akhirnya….
Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya
Pengemban ampera yang setia
Di bawah undang-undang dasar 45
Kita menunju ke pemilihan umum
Filed under: Opinipedia |
Assalamu alaikum wr. wb.
Saudaraku tersayang,
lihat kenyataan yang ada di sekitar kita!
Uang Dihamburkan…
Rakyat dilenakan…
Pesta DEMOKRASI menguras trilyunan rupiah.
Rakyat diminta menyukseskannya.
Tapi rakyat gigit jari setelahnya.
DEMOKRASI untuk SIAPA?
Ayo temukan jawabannya dengan mengikuti!
Halqah Islam & Peradaban
–mewujudkan rahmat untuk semua–
“Masihkah Berharap pada Demokrasi?”
Tinjauan kritis terhadap Demokratisasi di Dunia Islam
Dengan Pembicara:
Muhammad Rahmat Kurnia (DPP HTI)
KH. Ahmad Fadholi (DPD HTI Soloraya)
yang insyaAllah akan diadakan pada:
Kamis, 26 Maret 2009
08.00 – 12.00 WIB
Gedung Al Irsyad
CP: Humas HTI Soloraya
HM. Sholahudin SE, M.Si.
081802502555
Ikuti juga perkembangan berita aktual lainnya di
hizbut-tahrir.or.id
Semoga Ia senantiasa memberikan petunjuk dan kasih sayangnya kepada kita semua.
Ok, ma kasih atas perhatian dan kerja samanya. (^_^)
Mohon maaf jika ada ucapan yang kurang berkenan. (-_-)
Wassalamu alaikum wr. wb.